1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
1.1 Pengertian Bimbingan
Pengertian bimbingan menurut Rochman Natawidjaja (1978) :
Bimbingan adalah peroses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ida sanggup memahami diri dan dia dapat mengecap sesuai dengan tuntunan dan keadaan keluarga secara
masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberi sumbangan yang berarti.
Pengertian bimbingan menurut Bimo Walgio (1982 : 11)
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-esulitan didalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli itu, dapat dikemukakan bahwa bimbingan merupakan :
a) Suatu proses yang berkesinambungan.
b) Suatu proses yang membantu individu.
c) Bantuan yang diberikan itu dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat mengarahkan dan mengambangkan dirinya secara optimal sesuai dengan kemampuan / potensinya.
d) Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan agar individu dapat
memahami keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan dengan lingkungannya.
1.2 Pengertian Konseling
Banyak ahli yang memberikan makna tentang konseling. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdmkbud (1976: I9a) : Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat
lebih baik memahami dirinya dalam hubungan jiwa dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapatlah dikatakan bahwa kegiatan konseling itu mempunya ciri-ciri sebagai berikut :
a) Pada umumnya dilaksanakan secara adividual
b) Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
c) Untuk pelaksanaan konseling dibutuhkan orang yang ahli.
d) Tujuan pembelajaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi klien.
e) Individu yang menerima layanan (klien) akhirnya marnpu memecahkan
masalahnya dengan kemampuannya sendiri.
2. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Layanan.bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah sehingga mereka dapat belajar lebih baik. Dalam kurikulum SMA tahun b1975 Buku III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa :
1) Mengatasi kesuitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar
yang tinggi.
2) Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik dilakukannya pada
saat proses belajar-mengajar berjalan di dalam hubungan sosial.
3) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani
4) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi.
5) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungati gengan perencanaan dan
pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
6) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosialemosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.