Rabu, 26 Januari 2011

Kumpulan Hadist BUKHARI-MUSLIM


1. Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan." (Bukhari - Muslim)

2. Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: "Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)

3. Dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, "Tiga hal yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia mendapat manisnya iman yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan ia benci untuk kembali ke dalam kekafiran sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka."(Bukhari)

4. Dari Ibni Mas'ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama'ah (murtad)." (Bukhari - Muslim)


5. Dari Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy'ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut fisabilillah Rasulullah saw menjawab, "Siapa yang berperang semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah."(Bukhari - Muslim)

PENDEKATAN QUANTUM TEACHING


Quantum adalah sebuah temuan yang telah menyelamatkan manusia dari bencana ultraviolet, Quantum training telah menyelamatkan manusia dari bencana “ultrasekolah” dan “ultrabelajar” Quantum pertama kali ditemukan oleh Max Planck pada akhir abad ke -19. Ia manemukan sebuah rumus fisika yang sahuh yang dapat menanggulangi bencana ultraviolet. Sejak saat itu istilah Quantum digunakan pada banyak aspek kehidupan yang antara lain digunakan pada bidang pendidikan dan pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum teaching, Quantum teaching bahkan menggugat cara mengajar yang selama ini dilakukan secara “turun temurun”. Quantum teaching dikembangkan oleh seorang guru dalam pembelajaran. Quantum teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr. Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgeria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya. Jadi Quantum teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsure yang ada pada siswa dan lingkungan balajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Bila metode ini diterapkan, maka guru akan lebih mencintai dan berhasil dalam memberikan materi serta lebih dicintai anak didik kerena guru mengoptimalkan berbagai metode. Interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.

Metodologi Pengajaran Bahasa Asing


Metode pengajaran bahasa asing sangat banyak jumlahnya. Telah terjadi perdebatan yang cukup panjang di kalangan para pakar di bidang ini. Sebagian mereka mengunggulkan suatu metode dengan mengungkapkan kelebihan-kelebihannya, dan pada saat yang sama mereka mengungkap kelemahan-kelemahan metode lainnya.
Metode pengajaran bahasa asing pada pokoknya ada empat :
1) metode Qawaid-Tarjamah,
2) metode langsung,
3) metode Samiyyah- Syafawiyyah (dengar-ucap),
4) metode eklektik.
Di bawah ini akan diungkapkan penjelasan secara singkat mengenai metode-metode tersebut.
1. 
MMetode Qawaid-Tarjamah
Metode ini mempunyai beberapa nama. Sebagian orang menyebutnya metode klasik. Dan sebagian lain menyebutnya metode Taqlidiyyah. Gambaran-gambaran penting megnenai metode ini adalah sbb :
1. Metode ini sangat memperhatikan keterampilan membaca, menulis, dan terjemah. Sedangkan kemampuan berbicara kurang diperhatikan.
2. Metode ini menggunakan bahasa ibu sebagai media utama dalam pengajaran bahasa yang dimaksud. Dengan perkataan lain bahwa metode ini menggunakan terjemah sebagai cara utama dalam pengajarannya.
3. Metode ini sangat memperhatikan aturan-aturan ilmu Nahwu sebagai media untuk mengajarkan bahasa asing. Sehingga ketepatan bacaan sangat diperhatikan.
4. Kebanyakan guru yang menggunakan metode ini terjebak pada analisis sintaksis untuk setiap kalimat bahasa asing yang diajarkannya.
5. Dan biasanya para guru juga meminta para pembelajar untuk mengikuti hal tersebut ( no.4 ).
Metode Qawaid - Tarjamah ini mendapat beberapa kritikan dari para ahli sbb :
1. Metode ini mengabaikan kemampuan berbicara. Padahal kemampuan berbicara merupakan kemampuan utama dalam berbahasa.
2. Metode ini dalam prakteknya banyak menggunakan bahasa ibu sebagai medianya. Sedangkan bahasa asing yang sedang diajarkan sangat sedikit sekali porsinya. Sehingga para pembelajar sangat sedikit sekali diberi waktu untuk berlatih menggunakan bahasa asing yang mereka pelajari.
3. Metode ini banyak memberikan pengajaran tentang bahasa, bukannya belajar bahasa itu sendiri. Analisis sintaksis dan hukum-hukumnya termasuk ke dalam kandungan analisis ilmiah dari ilmu bahasa itu sendiri; bukan untuk meningkatkan ketrampilan berbahasa.
Kritikan-kritikan tersebut mendapat respon dari pendukung metode ini. Para pendukung metode Qawaid-Tarjamah mempunyai alasan-alasan tersendiri mengenai metode ini sebagai jawaban dari para pengkritiknya.

BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

1.1 Pengertian Bimbingan
 Pengertian bimbingan menurut Rochman Natawidjaja (1978) :
Bimbingan adalah peroses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ida sanggup memahami diri dan dia dapat mengecap sesuai dengan tuntunan dan keadaan keluarga secara
masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberi sumbangan yang berarti.
 Pengertian bimbingan menurut Bimo Walgio (1982 : 11)
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-esulitan didalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli itu, dapat dikemukakan bahwa bimbingan merupakan :
a) Suatu proses yang berkesinambungan.
b) Suatu proses yang membantu individu.
c) Bantuan yang diberikan itu dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat mengarahkan dan mengambangkan dirinya secara optimal sesuai dengan kemampuan / potensinya.
d) Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan agar individu dapat
memahami keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan dengan lingkungannya.
1.2 Pengertian Konseling
Banyak ahli yang memberikan makna tentang konseling. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdmkbud (1976: I9a) : Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat
lebih baik memahami dirinya dalam hubungan jiwa dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapatlah dikatakan bahwa kegiatan konseling itu mempunya ciri-ciri sebagai berikut :
a) Pada umumnya dilaksanakan secara adividual
b) Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
c) Untuk pelaksanaan konseling dibutuhkan orang yang ahli.
d) Tujuan pembelajaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi klien.
e) Individu yang menerima layanan (klien) akhirnya marnpu memecahkan
masalahnya dengan kemampuannya sendiri.
2. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Layanan.bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah sehingga mereka dapat belajar lebih baik. Dalam kurikulum SMA tahun b1975 Buku III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa :
1) Mengatasi kesuitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar
yang tinggi.
2) Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik dilakukannya pada
saat proses belajar-mengajar berjalan di dalam hubungan sosial.
3) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani
4) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi.
5) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungati gengan perencanaan dan
pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
6) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosialemosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.

Asas-Asas Kurikulum Pengajaran Bahasa Arab

Pendahuluan

Tulisan ini bermaksud memaparkan tentang landasan/asas kurikulum secara umum yang kemudian penulis mencoba menggunakannya untuk membaca kurikulum pengajaran di Indonesia khususnya bahasa Arab (landasan filosofis dan organisatoris) dan menggunakan landasan psikologis, sosiologis/sosial budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan kurikulum pengajaran bahasa Arab.
Adapun data-data dalam tulisan ini diambil dari berbagai sumber diantaranya makalah-makalah dari kuliah pengembangan kurikulum (mata kuliah S1), diktat dosen, makalah dari seminar-seminar, dan beberapa buku pengembangan kurikulum. Sebelum menjelaskan landasan/asas kurikulum lebih lanjut, ada baiknya kita menyegarkan ingatan kita tentang pengertian kurikulum.


A. Pengertian Kurikulum.
Berbagai ragam pengertian kurikulum diberikan, khususnya oleh pakar yang berkompeten dalam bidang tersebut. Secara bahasa kurikulum berasal dari bahasa Yunani currere yang berarti jarak tempuh lari. Dalam olah raga lari tentunya ada jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari dia memulai start sampai dia mencapai finish. Jarak tempuh inilah yang disebut currere. Dalam bahasa Inggris menjadi curriculum. Istilah ini kemudian mulai digunakan dalam dunia pendidikan. Dalam pendidikan, kurikulum merupakan unsur yang penting.
Tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya kurikulum yang baik. Mengingat pentingnya kurikulum, maka kurikulum perlu dipahami dengan baik oleh semua pelaksana pendidikan. Beragam pengertian kurikulum yang ada menurut Muh. Ali dapat dikategorikan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran / bahan ajaran.
2. Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh siswa di sekolah.
3. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar siswa.
[1]Sedangkan menurut Oemar Hamalik “Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah”.
[2] Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan yang terdapat dalam Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 No: 19 yang menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
[3]Dengan demikian kurikulum adalah suatu bahan tertulis yang berisi tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun dan yang digunakan dalam melaksanakan pengajaran.